Qur'an Journaling, Sebuah Seni Memperdalam Ayat Suci Al-Quran
Apakah Jannati sudah familiar dengan kegiatan Journaling? Secara harfiah, Journaling adalah kegiatan menuangkan seluruh pikiran dan perasaan ke dalam bentuk tulisan supaya bisa dipahami secara lebih jelas. Lebih dari itu, kegiatan jurnalling juga bisa diaplikasikan dengan ayat suci Al-Quran, seperti yang sudah sering dilakukan oleh mbak Lia, selaku Narasumber dari TJI Sharing Session di tanggal 15 Oktober 2021, simak cerita serunya yuk, Jannati!
Mari kenali Biodata mbak Lia secara singkat dulu , Yuk! Aslinya, mba Lia memiliki nama Lia Indah Permatasari. Ia lahir pada tanggal 2 Februari 1985. Sekarang mbak Lia beralamat di JL. Perum Sriwijaya Land, Jember. Kegiatannya saat ini adalah full time mom, dibarengi dengan beragam hobinya seperti membaca, dan menulis jurnal.
Sebelum membahas Quran Jurnaling secara mendalam, Quran Journaling adalah seni mentadaburi Al Quran dengan kegiatan menulis di dalam Jurnal kita. Tadabbur Al Quran dapat diartikan memahami ayat-ayat Al Quran tidak cuma sebaris teksnya, tetapi menemukan hakikat makna teks, intisari, hikmah, pelajaran, dan nasihat untuk diterapkan dalam kehidupan nyata.
Jadi secara garis besar, untuk melakukan Qur'an Journaling, kita perlu mentadaburi ayat-ayat Al Quran terlebih dahulu. Sebenarnya, kegiatan ini hanya salah satu metode ya untuk mendekatkan diri dgn Al Qur'an. Poinnya adalah meniatkan diri untuk taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah), meyakini bahwa Al Qur'an perlu untuk :
Dibaca
Ditadabburi
Dihafalkan
Diamalkan
Diajarkan
Jadi, niatkan untuk mentadabburi sebagai bagian dari langkah selanjutnya setelah dibaca, agar mudah ke tahapan selanjutnya. Keindahan, ke-aesthetic-an dsb itu hanyalah pernak-pernik tambahan yang membuat Jannati semakin semangat untuk mendalaminya
Lalu, harus punya mentor, terutama dalam belajar tafsir, tidak cukup hanya mempunya circle teman-teman yang suka menjurnal, tapi lebih dari itu, ikuti kajian tafsir, juga kajian intensif lainnya yang meletakkan pondasi berpikir kita dengan benar.
Tidak bisa hanya mengandalkan hati bergetar, dan feeling saja. Tetapi Juga harus ditambah belajar asbabun nuzulnya, shirah yang berkaitan, dan sebagainya. InsyaaAllah ketika sudah mengkaji, ditambah Qur’an Journaling, makin mantap dan klik.
Awal mulanya mbak Lia tertarik dengan kegiatan Qur'an Journaling karena postingan mbak prita (lihat disini). Lalu berlanjut dengan stalking akun mentor Qur’an Journaling, dan mbak Lia terpukau dengan dokumentasi journal-journalnya. Hingga mbak Lia memutuskan untuk mengikuti salah satu kelasnya mbak Prita, dan menjadi candu dengan Qur’an Journaling
Qur'an Jurnaling Ayat Al-Baqarah 21 |
Sedari jaman sekolah mbak Lia suka menulis dengan ballpoint warna-warni, kegiatan Quran Journaling tidak hanya media untuk mentadaburi ayat Quran, tetapi juga menjadi sarana mbak Lia untuk mengaplikasikan hobi menulisnya. Apa yang dituliskannya di dalam jurnal adalah dialog mbak Lia dengan Allah SWT yang begitu besarnya dijelaskan dalam ayat-ayatNya
Qur’an Journaling bisa dimulai dengan hal yang terkecil dulu, seperti jurnal syukur, bersyukur tentang apa saja yang terjadi di hari itu. Lalu temanya dikaitkan dengan 1 ayat tertentu, agar maknanya bisa diresapi secara mendalam
Qur'an Journaling tenntang Bersyukur |
Keistimewaan lain dari Qur’an Journaling adalah tidak membutuhkan buku khusus, hanya diperlukan buku kosong agar bisa dituliskan diari dan ditempel-tempel dengan stiker sesuai dengan keinginan kita.
Mbak Prita menambahkan, Qur’an Journaling juga bisa menggunakan bahan-bahan yang sering ditemukan, seperti amplop coklat bekas, hang tag baju, dan alas kue yg bersih. Semua bahan tersebut hanya disobek-sobek sedikit, dan digabungkan hingga menjadi journal kit, sekaligus melakukan reuse, reduce, recycle terhadap sampah rumah tangga.
Qur’an Journaling tidak hanya sebatas menulis di kertas dengan tangan, tetapi juga bisa melalui media digital, seperti canva. Jannati bisa mencari element dengan kata kunci “Journal”, lalu akan muncul clipart berbentuk selotip atau sejenisnya.
Setelah mendalami Qur’an Journaling ada dua manfaat besar yang dapat dirasakan oleh mbak Lia, yaitu:
1. Quran Journaling membantu memahami dan mengingat pelajaran dari ayat Al Quran dengan lebih baik
2. Quran Journaling dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan Al Quran
Saat ini, Quran Journaling sedang booming dan banyak digemari orang banyak, untuk bisa istiqomah dalam menjurnal, mbak Lia perlu mengikuti komunitas Quran Journaling, di sana setiap anggota bisa mentadaburi ayat-ayat Al Quran setiap minggunya
Quran Journaling dapat menjadi media untuk mendokumentasikan progres dalam memahami dan mengamalkan tuntunan dalam Al Quran. Dalam menjurnal ini kita bisa merasakan lebih bahagia setelah membiasakan menulis refleksinya dalam jurnal Quran.
Langkah awal untuk Qur’an Journaling adalah menentukan dulu surah apa yang mau ditadaburi, misalnya surah Al Baqarah kita baca surah Al Baqarah 1-5 kita baca terjemahannya dulu, mana yang buat hati kita bergetar, atau dalam terjemahannya itu sepertinya ‘aku’ banget, setelah itu dibaca arabnya, lalu dibuka tafsirnya, setelah dipahami arti dan tafsirnya baru kita refleksikan ayat itu ke dalam kehidupan kita
Jika tidak mempunyai buku tafsir kita bisa googling atau bisa join di telegram. Di google biasanya melalui tafsirweb.com, sedangkan di telegram kita bisa bergabung dengan channel Qur’an Hadits Indonesia
Biasanya mbak Lia melakukan Qur’an Journaling di pukul 4 pagi, disaat anak-anaknya masih tertidur, sekaligus bisa menjadi ‘me-time’ untuk mbak Lia.
Terlebih lagi, mbak Lia juga membagikan salah satu buku referensinya dalam mendalami Qur’an Journaling. Buku tersebut menceritakan pengalaman setiap anggota komunitas The Qur’an Journal Indonesia, dan berisi hasil tadabur, di setiap ayatnya, penulis memberikan sedikit ulasan tafsir serta refleksi pribadi masing-masing
Sekian ilmu dan kiat-kiat dalam melakukan Qur’an Journaling yang telah dibagikan oleh mbak Lia. Semoga bisa menggetarkan hati Jannati dalam mendalami ayat-ayat suci Allah SWT.
Terima kasih TJI selalu the best dah ilmunya.. Mbak lia temen yg selalu nyemangatin jurnal hehe
BalasHapus