Indahnya Mencurahkan Isi Hati Melalui Puisi
Menurut Jannati, apakah puisi ampuh untuk mencurahkan isi hati yang terdalam? Walaupun iya, tetapi saat ini sudah jarang yang mendalami seni berpuisi. Oleh karena itu, dalam sesi Book Review di hari jumat, 27 Agustus 2021. TJI berkesempatan menghadirkan salah satu penulis buku kumpulan puisi yang berjudul; 99° Celsius. Simak cerita dibalik pembuatan bukunya, yuk!
Pemateri sesi Book Review kali ini adalah Rindi Wulandari, yang merupakan alumni kelas IG dan Ps for Mom batch 6. Ia bercerita tentang buku solo kumpulan dari puisi ciptaannya. Alasannya untuk membuat buku kumpulan puisi karena sebagai media untuk mencurahkan isi hatinya semenjak di bangku sekolah dahulu.
Lebih tepatnya, kak Rindi menuturkan bahwa The Jannah Institute adalah salah satu jembatan untuk dirinya mencoba menulis lagi, karena sudah cukup lama ia tidak menulis, namun setelah mengikuti kelas Instagram yang dimentori oleh kak Prita, selaku pendiri TJI,Akhirnya kak Rindi memulai kembali mencicil menulis.
Awalnya untuk caption Instagram, lalu mengikuti kelas menulis antologi, sampai akhirnya mencoba untuk ikut membuat buku solo ini (read: 99° Celsius)
Cover Buku 99° Celsius |
Menurut kak Rindy, di jaman sekarang mungkin sudah jarang sekali menemukan orang yang suka membaca puisi, tetapi bagi pribadi kak Rindy sendiri, puisi seperti sesuatu yang tidak bisa hilang, bait demi bait nya mampu mencurahkan segala hal yang bergejolak di dalam dada.
Lalu, kak Rindi menambahkan bahwa proses untuk seorang penulis baru yang tidak memiliki latar belakang sebagai penulis tidaklah mudah. Namun, harapan besar yang ia miliki membuatnya berhasil menghadirkan satu buku yang keseluruhan isinya adalah puisi buatannya sendiri.
Di setiap bait puisi yang dituliskan kak Rindi, tercurahkan rasa suka, duka, maupun bahagia yang pernah ia rasakan. Serta dituliskan di waktu dan tempat yang berbeda. Semua ini berawal dari ia tinggal di Sidoarjo, lalu melakukan perjalanan menuju Bandung, Bandung ke Jakarta, hingga perjalanan dari Jakarta menuju Sumatera Barat.
Pada awalnya, kak Rindi berpikir bisa menyelesaikan buku puisi ini saat masih berada di Sidoarjo, namun takdir berkata lain ketika ia dan suami harus kembali ke kampung halaman mereka, Sumatera Barat, yang membutuhkan perjalanan cukup panjang karena beberapa kepentingan. Disaat itu kak Rindy memanfaatkan waktu untuk mencicil bait-bait dalam buku ini.
Perjalanan buku puisi ini cukup panjang seperti halnya dalam kisah yang tertuang disana, bahkan kak Rindy hampir menyerah dan tidak yakin untuk menyelesaikan tulisan ini.
Namun keberuntungan masih berpihak kepada kak Rindi, dalam masa-masa isolasi mandiri di awal juli kemarin ia kembali diberi kesempatan untuk menyelesaikan tulisan ini, rasa sakit disaat itu memberinya semangat dan ide-ide lebih luas hingga kak Rindy mampu menyelesaikan total 99 puisi.
Buku puisi tersebut berisikan suka-duka kehidupan, inspirasi, semangat dan tentang indahnya kuasa Allah SWT. Hal ini menunjukan bahwa tidak selamanya puisi itu alay dan lebay, kenyataannya kak Rindi mencoba memberi persepsi lain bahwa puisi adalah salah satu media penyampaian isi hati yang mungkin akan sampai ke hati para pembacanya.
Berikut adalah daftar kumpulan puisi dari buku 99° Celcius - Kelana Semesta, yang terdiri dari 9 sub-bab judul yang masing-masing babnya terdapat 11 puisi, yaitu:
Skala Cinta: Anugerah Terindah, Kisah Sebuah Langkah, Kasih Ukhuwah, Permata Wanita, Selamat Datang Cita, Cinta Pertama, Seberkas Cinta, Janji Suci, Dekapan Mawaddah, dan Sabda Cinta.
Titik Beku Penantian: Janji Hari Jejak Eksistensi, Jerat Lusi, Gadis Penakluk, Sebaris Perjalanan Usia, Hanya Angan, Ujung Takdir, Asa, Bilamana, Tetes Pengharapan, dan Perjumpaan Rasa
Titik Didih Kerinduan: Cahaya Jingga, Denting Senja, Tautan Hati, Cinta di Bersenja, Ratap Dini Hari, Seberkas Kerinduan, Detik Detakkan Rindu, M Rab Rindu, Bukan Lusi, Debur Luka, dan Bulir kerinduan
Konversi Rasa: Semua berbeda, Pagi Bulan Oktober, Menempa Sukma, Lentera Malam, Sejuta Warna Cinta, Biduk Sunyi, Selaksa Luka, Kisah Penerbangan, Renungan Diri, Luka Hati, dan Akhti Indah
Cuaca Hati: Sudut Kota, Topeng Jiwa, Layang Asa, Rona Bianglala, Teater Patah Hati, Pengaduan dalam Doa, Bangkit, Gemuruh Kalbu, Pencarian Jati Diri, Risau, dan Ratap
Dinginnya Asa: Apa Itu cinta, Luluh Lantah, Meramu Jiwa, Wayang Sunyi, Perempuan di Tanah Sunyi, Hujan di Sudut Kisah, Sebentuk Hati yang Berani, Semu di Ujung Senja, Harap, Jumpa Untuk Bersama, dan Hikmah.
Zat Kehidupan: Lembah Mimpi, Koper Patah, Ibu Kota, Hingga Akhir, Melodi Tanah Rantau, Gang Sempit Punya Cerita, Cerita Nasi Kuning, Cerita Musim Semi, Menanti Nyata, Riak Keindahan, dan Gadai Mimpi
Molekul Rasa: Mencari Arah, Rumah Gadang (Rumah Besar), Suatu Pagi di Monas, Sepotong Dunia, Deru Keyakinan, Sebait Rindu, Kepingan Rasa, Setapak Impian, Damba dalam Buai Duka, Bahagia Menanti, dan Segenggam Lara
Pemujaan Logika: Pecel Ayam Jakarta, Pendakian Mimpi, Lakon Takdir, Tembang Negeri Tiran, Angin Musim Gugur, Merajut Kisah, Jalan terbaik, Lelah, Tekad Rindi, Kijang Jalang, dan Akhir Perjalanan.
Terlebih lagi, kak Rindi menyajikan dua cuplikan puisi yang ada di dalam bukunya spesial untuk Janatti di Sesi TJI Book Review kali ini, yaitu:
SEBARIS PERJALANAN USIA
Sendu kala malam beradu
Kuterima kabar duka darimu
Tak pernah sedikitpun kubayangkan
Selimut duka kau layangkan
Tertatih kakiku, merintih laraku
Sisa detik yang kita punya
Kala azan Magrib berkumandang
Sesaat sebelum engkau melayang
Ku tak tau cinta keberapa engkau dalam jiwa
Namun kuyakini pasti kau cinta sejati
Ku tak tau kapanlah masa kan bersua
Namun kuyakin pasti selalu dalam hati
Sisa-sisa angin duka terasa sesak
Menyimpan kenangan yang kita punya
Bersama kita semenjak ku masa kanak
Hingga tiada terasa kini kau menua
Padang, 8 Juli 2021
ASA
Overthinking membuatku makin sinting
Di sekelilingku tatap hanya bergeming
Diamku dalam hentakan hening
Pusing tujuh keliling
Semoga yang sakit segera bangkit
Segala yang gundah segera indah
Tiada lagi fitnah-fitnah
Yang menyebar tak tentu arah
Susah memang namun bismillah
Jangan hanya gundah merekah
Namun pastikan jangan kalah
Percaya saja takkan lemah
Padang, 19 Juli 2021
Sungguh Indah bukan cuplikan Puisi dari kak Rindi ini? Jika Jannati penasaran untuk membaca keseluruhan isi puisinya, silahkan order buku ini melalui Instagram @scarakaid. Semoga semua karya kak Rindy bisa menggugah hati Jannati untuk mencurahkan isi hati melalui puisi.
0 komentar :
Posting Komentar